Kamis, 18 September 2025

Resume pengajian subuh: Kitab Bahjatu Nadzirin Syarhu Riyadh As-Shalihin Karya Imam An-Nawawi (w. 676 H) Penjelasan oleh Syekh Salim Al Hilali

 Masjid At-Tin

Banyumeneng, Gamping, Yogyakarta

Ahad, 31 Agustus 2025 


Resume pengajian subuh:

Kitab Bahjatu Nadzirin

Syarhu Riyadh As-Shalihin

Karya Imam An-Nawawi (w. 676 H)

Penjelasan oleh Syekh Salim Al Hilali 


 ١٠٠١ وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: "يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا." رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ. 

أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ



فِقْهُ الْحَدِيْثِ:

 * الْحَثُّ عَلَى حِفْظِ كِتَابِ اللَّهِ وَتَدَبُّرِهِ.

 * مَنَازِلُ الْمُؤْمِنِيْنَ تَتَفَاوَتُ فِي الْجَنَّةِ حَسْبَ أَعْمَالِهِمْ وَاجْتِهَادِهِمْ فِي الدُّنْيَا.

 * تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ وَتَدَبُّرِهِ رَبِيْعُ صَدْرِ الْمُؤْمِنِ فَهُوَ يَطْمَئِنُ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيَتَلَذَّذُ بِهَا فِي الْآخِرَةِ.


Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

"Akan dikatakan kepada pemilik (ahli) Al-Qur’an: Bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu (di surga) berada pada akhir ayat yang engkau baca."

(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: hasan sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud).


Fikih Hadis (فقه الحديث):

1. Anjuran untuk menjaga, menghafal, dan merenungi Kitab Allah (Al-Qur’an).

2. Tingkatan para mukmin di surga berbeda-beda sesuai dengan amal dan kesungguhan mereka di dunia.

3. Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an adalah penyejuk hati seorang mukmin; ia mendapatkan ketenangan dengannya di dunia dan kenikmatan dengannya di akhirat.



 بَابُ الْأَمْرِ بِتَعَهُّدِ الْقُرْآنِ وَالتَّحْذِيْرِ مِنْ تَعْرِيضِهِ لِلنِّسْيَانِ


 ١٠٠٢  عَنْ أَبِي مُوسَى عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: "تَعَاهَدُوا هَذَا الْقُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا." مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

 

فِقْهُ الْحَدِيْثِ:

 * الْحَثُّ عَلَى الْمُوَاطَبَةِ عَلَى قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَمُذَاكَرَتِهِ.


 ١٠٠٣ وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: "إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ؛ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا، وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ." مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.


فِقْهُ الْحَدِيْثِ:

 * بَيَانُ أَنَّ الْقُرْآنَ إِذَا لَمْ يَتَعَاهَدْهُ صَاحِبُهُ يَكُونُ أَشَدَّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا.

 * مِنْ أَقْبَلَ عَلَى الْقُرْآنِ بِالْحِفْظِ وَالْمُذَاكَرَةِ وَالْعَمَلِ يَسَّرَ اللَّهُ لَهُ ذَلِكَ كُلَّهُ، وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ تَفَلَّتَ مِنْهُ.


Bab: Perintah untuk menjaga (membiasakan diri dengan) Al-Qur’an dan peringatan agar tidak melalaikannya hingga terlupakan


1002 Dari Abu Musa, dari Nabi ﷺ beliau bersabda:

"Jagalah Al-Qur’an ini, demi (Allah) yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya (Al-Qur’an) itu lebih mudah lepas daripada unta yang terikat talinya."

(HR. Bukhari dan Muslim)


Fikih hadits:

Anjuran untuk rutin membaca dan mengulang-ulang Al-Qur’an.


1003 Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya perumpamaan orang yang memiliki (hafalan) Al-Qur’an adalah seperti unta yang terikat; jika ia menjaganya maka unta itu tetap tertahan, tetapi jika ia melepaskannya maka unta itu pergi."

(HR. Bukhari dan Muslim)


Fikih hadits:

1. Penjelasan bahwa Al-Qur’an, jika tidak dijaga oleh pemiliknya, akan lebih cepat hilang (dari ingatan) dibanding unta yang dilepas ikatannya.

2. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Al-Qur’an dengan menghafal, mengulang, dan mengamalkannya, Allah akan memudahkannya dalam semua hal itu. Sebaliknya, siapa yang berpaling darinya, maka Al-Qur’an akan lepas darinya.


Semoga Allah memberkati kita semua. Mari gemar mengaji! 


Aditya Rikfanto

0 komentar:

Posting Komentar