"Subhanallah, menghafal
Qur'an dengan cara satu hari satu ayat (One Day One Ayat) yang diterapkan
Ustadz Mansur di pesantren ini adalah metode yang baru saya ketahui. Insya
Allah nanti akan saya ajarkan juga di negeri saya," tutur Imam Masjidil
Haram Syeikh Saad Al-Ghomidi saat berkunjung ke Kampung Qur’an, Ketapang,
Tangerang, Selasa (26/3).
Syeikh Al-Ghomidi adalah salah
satu pelantun murottal Qur’an yang sudah populer dan akrab bagi pecinta Qur’an
di Indonesia. Tak heran bila salah satu software Al-Quran Digital menggunakan
murottal (tilawah Al- Qur’an) Syeikh Al-Ghomidi untuk suara qori’-nya.
Syeikh bernama lengkap Saad Al
Ghamidi Syeikh Ibnu Saad Said Al Ghadimi, itu dilahirkan pada 19 Mei 1967 (1387
H) di Dammam, Mantiqah Syarqiyyah, Saudi Arabia.
Syeikh Al-Ghomidi lulus dari
Universitas Imam Muhammad Ibn Saoƻd di Al-Ahsaa, dengan spesialis Ushuluddin,
pada 1410. Beliau menamatkan studi qiroat Qur’an pada 1415. Selanjutnya pada
1417, beliau mendapat gelar sarjana muda dengan isnad (periwayatan) bacaan dari
riwayat Hafsh 'Ain Aasiim.
Kini, beliau direktur sekolah
swasta Mohamed Al Fateh di Damman sekaligus pembimbing utama pelajaran Qur'an
di Pusat Chatibi Imam. Kedatangannya ke Indonesia sebagai tamu istimewa di
perhelatan Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Qur'an (IMQ) 4 di Stadion Utama
Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, 30 Maret ini.
Selain beliau, juga hadir
sejumlah ulama dan qori internasional dari Saudi, Lebanon, dan Palestina.
Di hadapan keluarga besar Daarul
Qur’an dan tetamu, Syeikh Al- Ghomidi sempat melantunkan suara emasnya membaca
ayat suci Al-Qur'an. Menangis Ustadz Yusuf Mansur yang duduk di sampingnya.
Begitupun Ustadz Slamet Ibnu Syam dari Divisi Jaringan Luar Negeri PPPA Daqu
yang menjadi penerjemah. Hadirin pun merasa merinding menyimak secara langsung
suara Sang Syeikh.
Dalam taushiyahnya, Syeikh
Al-Ghomidi yang rendah hati membenarkan bahwa anak-anak kita harus belajar
Al-Qur'an dan mulai menghafalnya sejak usia dini.
"Saya mendukung Daarul
Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf untuk terus mengajarkan anak-anak agar menghafal
Al-Qur'an,’’ katanya.
Ia menambahkan, "Orangtua
saya dulu setiap hari, dari habis Magrib hingga Isya, selalu mengajar
anak-anaknya belajar membaca Al-Qur'an dan menghafalnya."
Syeikh yang khatam menghafal
Qur’an dalam waktu 4 tahun ini mengaku sangat terkesan dengan cara orangtuanya
memotivasi anak-anak untuk menghafal Kitabullah.
"Orangtua saya setiap minggu
selalu menguji anak-anaknya sudah sejauh mana hapal Al-Qur'an. Siapa yang
terbaik mendapat hadiah. Alhamdulillah, saya bacaannya paling bagus,"
ujarnya sambil tersenyum.
Syeikh Al-Ghomidi turut bahagia,
Program Pembibitan Penghafal Al- Qura’n berhasil memotivasi Bangsa Indonesia
untuk semakin mencintai dan menghafal Al-Qur'an. Untuk itulah, ia merasa
terhormat diundang Ustadz Yusuf Mansur ke Negeri Muslim Terbesar di Dunia ini.
(bowo)
0 komentar:
Posting Komentar