Meski malam sebelumnya
rumahnya di Ketapang, Tangerang, dibobol garong, Ustadz Yusuf Mansur tampak
tetap ceria mengikuti rangkaian acara peresmian Rumah Tahfidz di Kota Gudeg. Kita
sedih, jelas sedih. Apalagi uang yang diambil itu kebanyakan adalah gaji
karyawan. Tapi, tidak ada kebahagiaan yang melebihi hidup bersama Al Quran, tutur Ustadz.
Di Masjid Nurul Asri,
Deresan, Gejayan, jamaah Wisatahati Yogyakarta berdoa bersama untuk memulai
perjalanan bersepeda. Alhamdulillah, Jogja yang dalam beberapa hari terakhir
basah kuyup diguyur hujan, sore itu hanya bernaung mendung.
Melalui olahraga budaya
Jogja ini, kita ingin mengajak masyarakat hidup bersama Al Quran dan
menghidupkan rumah-rumah untuk penghafal Quran, terang Tarmizi, Direktur Eksekutif PPPA Daarul
Quran yang mendampingi Ustadz Yusuf Mansur.
Bersama sekitar 50
onthelers, Ustadz mulai mengayuh dari halaman Masjid Nurul Asri. Selain
Tarmizi, turut pula dalam jamaah Ketua Yayasan Daarul Quran Nusantara M Anwar
Sani dan konselor Wisatahati Ustadz Ahmad Jameel, serta manajemen Wisatahati
Jogja.
Kafilah menyusuri jalan
Gejayan melintasi kantor PPPA Daarul Quran Yogyakarta yang terletak di Jalan
Kasuari No 1, Demangan, Catur Tunggal. Selanjutnya menuju Gedung Wanitatama
Yogyakarta. Di sini, Ustadz Yusuf Mansur didaulat memberikan taushiyah untuk
para pengunjung Jogja Islamic Book Fair 2009.
Jamaah onthel lalu
melanjutkan perjalanan menuju bundaran Universitas Gadjah Mada, untuk kemudian
kembali ke Masjid Nurul Asri. Sepanjang perjalanan, Ustadz Yusuf Mansur dan
rombongan sibuk menyapa dan melambaikan tangan kepada masyarakat di kanan kiri
jalan yang dilalui. [gallery link="file" columns="2"]
Keesokan harinya, Rabu (18/11) Ustadz Yusuf Mansur bersama PPPA Daarul Quran
Pusat dan Yogyakarta, meresmikan Rumah Tahfidz Miftakhul Jannah di Jalan
Magelang Km 17, Tempel, Sleman, dan Rumah Tahfidz Deresan.
Sebelum di Sleman dan
Deresan, PPPA Daarul Quran Jogjakarta juga telah membuka Rumah Tahfidz di
Samparan, Bantul, ungkap Tarmizi, sambil menambahkan bahwa Insya Allah di
Jogja akan didirikan 20 Rumah Tahfidz. Semoga Yogyakarta semakin istimewa
dengan kehadiran Rumah Tahfidz, ia berharap.
Karnaval onthel
tersebut merupakan rangkaian gelar nasional sosialisasi dan peresmian Rumah
Tahfidz. Diawali tanggal 14 November di Balikpapan dan keesokan harinya
Samarinda, Ustadz Yusuf Mansur memperkenalkan Program Rumah Tahfidz di beberapa
Majlis Taklim. Setelah itu, Ustadz menuju Pulau Dewata. Di sini, ia
mensosialisasikan Rumah Tahfidz di
Masjid Al Ikhsan Sanur dan di Hotel Sanur Paradise, di hadapan 277 pengusaha
dan tokoh masyarakat setempat.
Didamping H. Zainal
Sania, Ustadz Yusuf Mansur mengakhiri kegiatan di Bali dengan meresmikan 9
Rumah Tahfidz. Salah satunya berada di Kawasan Buluh Indah dan Masjid Baitul
Makmur Monang Maning.
Sementara itu di
Semarang, PPPA Daarul Quran telah meresmikan 8 Rumah Tahfidz. Launching
berlangsung meriah dan khidmat, dan dihadiri Walikota Sukawi Sutarip.
Tarmizi menuturkan,
Program Rumah Tahfidz merupakan bagian dari ikhtiar PPPA Daarul Quran untuk
mencetak 100.000 Hafidz (penghafal) Al Quran. Dalam hal ini, selain mengelola
sendiri jejaring Ponpes Daarul Quran, PPPA Daqu juga mendukung pesantren dan
madrasah penghafal Quran yang bertebaran di Tanah Air. PPPA juga bersinergi
dengan lembaga lain seperti IKADI dalam menghidupkan Rumah Tahfidz di beberapa
kota.
Semuanya, Insya Allah,
dapat berjalan dengan bantuan dan partisipasi Anda semua. (aaisy/aya hasna)
Assalamu Alaikum saya berencana ke Jogyakarta dan menetap disana, dengan niat menjadi hafidzah apakah ada tempat untuk akwat yg sudah brumur 25 thn ini untuk jd hafidzah..saya ingin mematangkan rencana sebelum mmutuskan hijrah kesana,